Arsitektur DBMS
Arsitektur
ini dikenal dengan nama arsitektur tiga skema (three-schema
architecture) dimana fungsi ini untuk memisahkan antara
basis data fisik dengan program aplikasi user.
Skema-skema
tersebut adalah sebagai berikut:
a.
Level internal merupakan skema
internal yang memuat deskripsi struktur penyimpanan basis data dan menggunakan model
data fisikal serta mendefinisikan secara detail penyimpanan data dalam basis
data, serta jalur pengaksesan data.
b.
Level konsepsual adalah skema
yang memuat deskripsi struktur basis data secara keseluruhan untuk semua
pemakai. Skema ini hanya memuat deskripsi tentang entitas, atribut, hubungan
dan batasan, tanpa memuat deskripsi data secara detail.
.
Level eksternal merupakan skema
eksternal (user
view) yang
mendefinisikan pandangan data terhadap sekelompok user (local view) dengan menyembunyikan data lain yang
tidak diperlukan oleh kelompok user tersebut
Keuntungan
dari arsitektur ini antara lain:
a.
Perubahan skema konsepsual,
yaitu adanya perubahan dalam skema konsepsual contohnya penambahan suatu item
data tidak akan berpengaruh pada program aplikasi. Tetapi jika skema eksternal
tidak sesuai lagi dengan skema konsepsual yang baru maka program aplikasi harus
disesuaikan juga.
b.
Perubahan skema internal.
Pemisahan antara skema eksternal dan skema internal berfungsi untuk menjaga
bila terjadi perubahan skema internal, misalnya ada penambahan “pointer” pada
rekaman tidak memerlukan perubahan pada aplikasi.
c.
Perubahan skema eksternal.
Adanya penambahan skema eksternal atau pembuatan skema eksternal baru tidak
akan berpengaruh pada aplikasi yang ada selama aplikasi tersebut tidak
mengakses data berdasarkan skema yang baru
Komponen DBMS
1. Query Prosesor, komponen yang
mengubah bentuk query kedalam instruksi kedalam database manager
2. Database Manager, menerima query
& menguji eksternal & konceptual untuk menentukan apakah record –
record tersebut dibutuhkan untuk memenuhi permintaan kemudian database manager
memanggil file manager untuk menyelesaikan permintaan
3. File manager, memanipulasi
penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan disk
4. DML Prosessor, modul yang mengubah
perintah DML yang ditempelkan kedalam program aplikasi dalam bentuk
fungsi-fungsi
5. DDL compiler, merubah statement DDL
menjadi kumpulan table atau file yang berisi data dictionary / meta data
6. Dictionary manajer, mengatur akses
dan memelihara data dictionary
Contoh bahasa menggunakan
komponen-komponen tersebut adalah SQL (Structured Query Language). SQL merupakan bahasa standar yang digunakan oleh kebanykan
aplikasi-aplikasi DBMS
STRUKTUR MEMORY DBMS
1. Struktur hirarki digunakan dalam DBMS
mainframe awal. Hubungan Records 'bentuk model treelike. Struktur ini sederhana
namun nonflexible karena hubungan terbatas pada hubungan satu-ke-banyak.
2.
Struktur jaringan yang terdiri dari hubungan yang lebih kompleks.Berbeda dengan struktur
hirarkis, dapat berhubungan dengan banyak catatan dan akses mereka dengan
mengikuti salah satu dari beberapa jalan. Dengan kata lain, struktur ini
memungkinkan untuk hubungan banyak-ke-banyak.
3.
Struktur relasional adalah yang paling umum digunakan saat ini. Hal ini digunakan oleh
mainframe, midrange dan sistem komputer mikro. Ini menggunakan dua dimensi baris
dan kolom untuk menyimpan data. Tabel catatan dapat dihubungkan oleh
nilai-nilai kunci yang sama.
4.Struktur
multidimensi mirip dengan model relasional. Dimensi model kubus-seperti
memiliki data yang berhubungan dengan unsur-unsur di setiap sel. Struktur ini
memberikan tampilan spreadsheet seperti data. Struktur ini mudah untuk
mempertahankan karena catatan disimpan sebagai atribut fundamental - dengan
cara yang sama mereka dilihat - dan struktur yang mudah dipahami.
Proses-Proses DBMS Enterprise
a. Mendefinisikan
Kebutuhan (Requirements Definition)
Tujuannya : Untuk
mengidentifikasi dan mendeskripsikan data yang dibutuhkan oleh user dalam sebuah
organisasi.
Penjabarannya adalah :
1. Mendefinisikan Kebutuhan Data
-Pengumpulan Informasi
-Domain Constraint
-Refrensial Integrity
-Other Business Rules
-Pengumpulan Informasi
-Domain Constraint
-Refrensial Integrity
-Other Business Rules
2. Menentukan Ruang Lingkup
3. Pemilihan Metodologi
-Mengidentifikasi User Views
-Model Data Struktur
-Model Database Contraint
3. Pemilihan Metodologi
-Mengidentifikasi User Views
-Model Data Struktur
-Model Database Contraint
b. Rancangan
Konseptual (Conceptual Design)
Tujuannya : Untuk membuat sebuah model data konseptual (arsitektur informasi) yang
akan mendukung perbedaan kebutuhan iinformasi dari beberapa user dalam sebuah
organisasi.
c. Rancangan
Implementasi (Implementation Design)
Tujuannya : Untuk memetakan model data logis (logical data model) ke dalam sebuah skema
yang dapat diproses oleh DBMS tertentu melalui transformasi ERD ke relasi.
d. Rancangan
Fisik (Physical Design)
Pada tahap terakhir ini, logical database
structured (normalized relation, trees, network, dll) dipetakan menjadi
physical storage structure seperti file dan tabel.
Rancangannya Seperti :
-Model detail oleh Database Specialists
-Diagram Entity-Relationship
-Normalisasi
-Spesifikasi hardware/software
-Model detail oleh Database Specialists
-Diagram Entity-Relationship
-Normalisasi
-Spesifikasi hardware/software
e. Langkah perbaikan (Stepwise Refinement) Keseluruhan proses perancangan pada perancangan database harus dipandang
sebagai satu langkah perbaikan, di mana perancangan pada setiap tahapan
diperbaiki secara progresif melalui perulangan (iteration). Langkah perbaikan
harus dilakukan pada bagian akhir setiap tahapan sebelum melangkah ke tahapan
berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar